DARKNESS episode 3





Callista langsung mendorong lemari tua itu dengan tangannya..Dan yang terjadi....Callista menemukan ruangan lain di balik lemaritua yang sudah lapuk itu. Callista hanya bisa mengerutkan keningnya dan dengan mulut yangternganga. Callista tidak pernah menyangka, semua ini tidak seperti yang ia pikirkan, yang Callista pikirkan tentang lemari tua itu, Ayahnyamenyimpan suatu barang dalam lemari itu, tapi yang jelas yang Callista temukan lebih luar biasadari segalanya. Ruangan itu terlihat kosong, gelap dan asing baginya. Tapi Callista melihat secercah cahaya yang tidak terlalu terang dari ujung sana. Tapi itu sangat jauh untuk Callista dapat melihat apa yang sebenarnya ada di ujungsana. Callista mulai melangkahkan kakinya dengan perlahan, Callista tidak melihat sesuatu yang menarik dalam ruangan itu, kosong, gelap, sepi dan menakutkan, yang Callista lihat dan rasakan. Tapi dengan tekadnya, Callista terus berjalan dalam lorong gelap itu. Batin Callista tak karuan, ia bingung, apa yang mesti ia pilih.. Kembali.. Atau meneruskan langkahnya..Tapi rasa penasaran Callista lebih kuat dibandingrasa takutnya, ia malah melanjutkan lahkahnya perlahan lahan. Tapi,..."Callista! Dimana kau nak??" Ucap Ayah Callista lantang dan keras, disertai rasa panik dan takut.Callista mendengar suara itu samar samar, karena Callista sudah sedikit jauh berjalan dalam lorong gelap itu. Callista menghentikan langkahnya."Callistaaaaaaaaaaaaaaaaa!!" Teriak Ayah Callistasekali lagi disertai rasa panik yang kuat."Ayahhhhhh!" Ucap Callista lantang dan keras.Ayah Callista mendengar suara putrinya itu dan buru buru mencari sumber suara dimana Callista berada.Ayah Callista melihat pintu kamar rahasianya ituterbuka, ia yakin kalau putrinya masuk ke dalamkamar itu."Callista! Cepat kembali nak, Ayah mohon!" Ucap Ayah Callista panik dengan nafas yang terhela hela.Callista langsung lari dan kembali kepada Ayahnya."Ayah!" Ucap Callista tersenyum"Kau... Kaakkk.. Ka..kau, melihat apa disana Callista? Jelaskan kepada Ayah, kau melihat apa disana?!!" Tanya Ayah Callista terburu buru."Aku tidak melihat apa apa disana Ayah, yang kulihat hanyalah kegelapan." Ucap Callista menjelaskan. "Kau jangan coba coba masuk kedalam ruangan itu lagi Callista! Kalau kau sayang pada Ayahmu.. Kumohon, jangan lakukanitu untuk yang kedua kalinya!. Ucap Ayah Callistalantang dengan nada marah. "Tapi Ayah, kenapa Ayah melarangku untuk pergi kesana?" Ucap Callista berusaha untuk sabar. "Sudah diam! Ayah tidak mau membahas tentang ruangan itu,yang jelas, kalau kau masih mau selamat, janganlakukan itu lagi!" Ucap Ayah Callista, lalu pergi meninggalkan Callista."Tapi... Ayah!" Ucap Callista menghentikan langkah Ayahnya."Apalagi?" Ucap Ayahnya menghela nafas kesal."Tadi Ayah bilang padaku, akan pulang sedikit sore, tapi nyatanya Ayah pulang masih siang" Tanya Callista. "Terserah Ayah mau pulang kapan saja! Itu bukan urusanmu" Ucap Ayah Callista masih kesal dan pergi meninggalkan Callista.Callista terdiam dan duduk di atas kasur diruangan itu. Callista melihat lagi lorong gelap itu, pikiran dan kaki Callista menyuruhnya untukmasuk lagi ke dalam lorong gelap itu. Rasa penasaran kini mulai berkecamuk dalam diri Callista, Callista berusaha untuk tidak menuruti kemauannya itu. Namun gagal, Callista masuk kedalam lorong gelap itu dan lari sekencang mungkin karena rasa penasarannya yang membulatkan tekadnya itu. Setelah sampai diujung sana................
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com